Follow Us @soratemplates

Tuesday, 5 July 2011

Cubitin Aku Dong!

Kyaaa…, judulnya provokatif sekali! Tenang saudara-saudara. Ini tidak seperti yang Anda bayangkan. Saya tidak mengucapkan kalimat itu dengan mata mengerling dan senyum mengundang. Saya justru mengucapkannya dengan mata memicing dan senyum masam. Sama sekali tidak menarik kan? Jangankan dapat kesan menggoda, orang melihat saja mungkin alergi karenan

Yup, itulah kata-kata mantra ketika saya mengantuk luar biasa di sela-sela dongeng dosen saya. Biasanya saya akan mengulurkan tangan saya. Bukan bermaksud meminta-minta, tapi saya minta tolong teman di samping saya untuk memberikan cubitan supersadis. Terkadang cubitan itu berhasil, tapi lebih sering cubitan itu justru terasa seperti memijat-mijat tangan saya. Bisa dibayangkan, saya tambah menjiwai adegan terkantuk-kantuk saya.

Ternyata yang mengalami hal tersebut tidak hanya saya. Beberapa teman saya pun bernasib serupa. Ups, saya tidak akan menjelek-jelekkan teman saya. Saya justru ingin berbagi trik bagaimana cara mengusir kantuk yang menyerang saat kuliah based on pengalaman saya dan teman-teman.

Cara pertama, persis seperti cerita saya di atas, mencubit tangan. Kenapa mencubit bisa menghilangkan kantuk? Ceritanya begini. Ketika mencubit, bisa jadi kita mengenai saraf-saraf yang ada di anggota badan tersebut. Jika saraf itu terangsang, saraf tersebut akan mengirimkan impuls ke otak. Otak nanti akan memberikan respon berupa rasa sakit. Dengan kerjanya otak kita itu, diharapkan otak kita jadi lebih siaga dan tidak mengantuk lagi.

Ada juga cara klasik dengan mengemut permen kopi. Cara ini belum tentu manjur karena beberapa orang tidak ngefek walau diberi kopi. Bisa juga karena tidak suka permen jadi tidak tertarik untuk mengemut permen saat kuliah. Pernah ada kejadian lucu. Saat itu sedang kuliah gizi. Teman saya membagi-bagikan permen karena hawanya memang sangat bikin mengantuk. Belum ada lima menit kami makan permen itu, kebetulan sekali dosen saya membahas penatalaksanaan pasien seperti ini, “Jangan diberi glukosa. Kalau kamu kasih air teh, sirup, atau permen, lama-lama bisa hiperglikemi.” Krik…, kami yang sedang mengemut permen hanya bisa saling lirik.

Salah satu cara ampuh yang bikin saya terjaga selama kuliah yaitu mengamati teman-teman saya. Hehe, bukan bermaksud tidak menjaga pandangan, tapi melihat ekspresi teman-teman itu suatu hal yang menarik sekali. Begitu mata saya berat dan jurus cubitan tidak mempan, saya mulai melihat ke sekitar. Ada teman yang sedang mengantuk atau tidak. Biasanya, beberapa teman akan berpose lucu ketika mengantuk. Yang benar-benar tengkurap sih ga lucu. Tapi ada yang menyangga wajah dan menatap buku, persis kaya orang sedang baca buku. Ada juga yang tetap dipaksakan melihat ke layar LCD dan terangguk-angguk. Ketika sudah betul-betul mengangguk dan terjaga, kadang ada yang sok-sokan manggut-manggut seperti memahami materi kuliah. Haha, trik mengelabuinya boleh juga.

Masih ada banyak trik sebenarnya, tapi baru tiga trik itu saja yang saya lakukan. Apapun caranya, yang penting kita berusaha untuk terus terjaga. Kasihan dosen sudah cuap-cuap sampai berbusa-busa, kasihan orang tua yang sudah membiaya sekolah kita, kasihan juga orang-orang yang kelak berhubungan dengan kita karena kita kurang menguasai ilmuya gara-gara cuma mengantuk. Ayo kalahkan kantukmu, ayo raih ilmu!



PS: Selalu teringat kata-kata dosen saya, “ini penyakit ginjal, tapi banyak yang salah diagnosis sakit maag. Ini gara-gara dokternya waktu kuliah pada ngatuk.” Hiks..hiks.. maaf dok, saya usahakan tidak ngantuk lagi…




6 comments:

  1. hipoksia otak...bwahahahha...tarik napas panjang aja mbak...tapi yen aku toh yen wes jan ra kuat biasane tak tinggal turu trus mbatin 'suk nyewo rekaman weh,mbeg njagakne cakul'ahahahahahaha..

    tapi to mbak sebebnarnya bisa disiasati dengan tidur bentar sebelum kuliah mulai...biasanya kan kita mlah ngobrol tuh...sbenernya lumayan juga buat tidur

    ReplyDelete
  2. wah, curang...
    kadang-kadang cakul tu belum tentu apik je. trus ngrasa bersalah juga sama dosennya. duduk depan sendiri kok ngantuk.

    hm, iya juga ya. harusnya bisa memanfaatkan waktu buat tidur bentar.

    ReplyDelete
  3. hahahaha.. mbak avi aku ngguyu lho moco iki.. mbayangke pas kuliah, soale aku sering banget mbo suruh nyubit tanganmu.. :D :D *bukanberartiakuwiskangenkuliah*

    ReplyDelete
  4. hebat kalau udah kangen kuliah bil. wong cuti bersama kita aja baru dimulai

    ReplyDelete
  5. guna melawan kantuk, saya biasanya...

    1. gerak2 kaki
    2. tarik nafas panjang (mengantuk karena kurang oksigen?)
    3. minum air putih
    4. semakin serius mencatat (menulis semua kata dosen --> memaksa otak untuk berkonsentrasi)

    . . . just for share . . .

    ReplyDelete
  6. yang keempat itu hasilnya sangat buruk mb zahra.
    kalau dipaksakan nulis, tulisan saya akan naik turun gunung karena nulis sambil mata terpejam. tulisan jadi kuecil-kuecil sekali sampai tidak layak untuk dibaca.

    ReplyDelete